TEMPO.CO, Jakarta - Empat sekolah percontohan di Kota Bekasi, Jawa Barat memutuskan menunda pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka meski telah mendapat izin pemerintah kota setempat.
Sekolah percontohan tatap muka itu di antaranya SMPN 2 Bekasi, Victory Plus Kemang Pratama, SDI Al Azhar Jaka Permai dan SDN Pekayon Jaya 6.
"Empat sekolah itu belum atau menunda proses belajar tatap muka tersebut. Kemungkinan ada pertimbangan lain dari empat sekolah itu padahal sekolah itu yang paling siap," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa, 14 Juli 2020.
Rahmat mengatakan empat sekolah itu sebelumnya sudah menyampaikan alur proses belajar mengajar sesuai dengan protokol kesehatan bahkan telah melakukan simulasi.
"Padahal empat sekolah itu bisa langsung menerapkan proses belajar mengajar secara tatap muka dengan hasil simulasi beberapa hari lalu. Persiapan empat sekolah itu sudah sangat matang," katanya.
Sekolah Victory Plus misalnya, sudah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk memastikan keamanan dan kesehatan siswa maupun guru serta wali murid. Mereka bahkan telah menerapkan metode pengurangan jumlah siswa dalam satu ruang kelas.
"Ketersediaan hand sanitizer (penyanitasi tangan) dan disinfektan juga memenuhi syarat, murid juga memakai masker. Semua standar kesehatan Covid-19 seperti dalam satu kelas di SMPN 2 Bekasi biasanya diisi 40 orang dipangkas menjadi 20 orang. Victory satu kelas siswa ada 32 dipangkas menjadi 15 orang," ungkapnya.